Hargo.co.id, GORONTALO – Tak terasa program bupati ngantor di desa (Bunga Desa) yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango sudah berlangsung di sembilan kecamatan sejak diluncurkan awal Mei silam.
Sepanjang pelaksanaannya, Bunga Desa banyak menuai pro dibanding kontra dikalangan masyarakat. Hal ini tak lepas dari tujuan dilaksanakannya program tersebut, yakni mendekatkan layanan pemerintah kepada masyarakat.
Terlebih, program yang digagas Bupati Merlan Uloli itu, dilaksanakan tak menguras banyak anggaran daerah.
Di Bunga Desa sendiri, banyak layanan yang diberikan pemerintah daerah. Seperti kesehatan, administrasi kependudukan, pelayanan langsung kepada warga oleh Bupati Merlan Uloli dan masih banyak lagi.
Layanan yang diberikan pun tak sekedar layanan biasa. Contohnya, layanan kesehatan. Di setiap penyelenggaraan Bunga Desa, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menghadirkan dokter spesialis.
“Hingga pelaksanaan yang ke sembilan, dokter spesialis hadir,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Bone Bolango, Meyrin Kadir ketika diwawancarai Sabtu (29/6/2024) melalui sambungan telepon aplikasi WhatsApp.
Meyrin juga mengungkapkan, setiap Bunga Desa dilangsungkan, jumlah warga yang menikmati layanan dokter spesialis diatas 50 orang.
“Kalau pada layanan yang kami berikan, setiap kecamatan itu, jumlah warga yang kami layani diatas 200 orang. Jadi, jika diakumulasi, sudah 1.800 an warga yang kami layani. Nah, dari 200 setiap kecamatan itu, kurang lebih 50 an warga yang dilayani oleh dokter spesialis,” ungkap Meyrin.
Jika melihat dari jumlah warga yang dilayani, program Bunga Desa yang dinilai sebagian orang hanya sekadar pencitraan bagi Bupati Bone Bolango Merlan Uloli rasanya tidak tepat.
Betapa tidak, bidang kesehatan saja, sudah 1.800 warga yang menerima manfaat program tersebut, belum lagi dengan jumlah masyarakat yang dilayani di bidang lain. Artinya, Bunga Desa yang dilaksanakan benar-benar dinikmati oleh warga.
Untuk diketahui, program prioritas Pemkab Bone Bolango dibawah kendali Merlan Uloli tak hanya Bunga Desa saja. Ya, ada beberapa program yang menjadi skala prioritas. Diantaranya, beasiswa pendidikan kesehatan bagi warga Bone Bolango, penanganan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrem, tidak terkecuali pula penanganan bencana alam.
Hal itu bisa dilihat dari adanya bencana banjir dan longsor yang melanda Bone Bolango baru-baru ini. Dimana, saat bencana terjadi, Merlan Uloli bersama sejumlah OPD terkait langsung bergerak cepat melakukan penanganan.
Hebatnya, meski perempuan, Merlan tak gentar mendatangi lokasi-lokasi yang bisa mengancam keselamatannya. Seperti contohnya saat banjir melanda wilayah pesisir pantai Bone Bolango hingga membuat sejumlah fasilitas publik mengalami kerusakan. Satu diantaranya amblasnya jalan di sekitaran Jembatan Monano.
Tak lama mendengar kabar tersebut, Merlan langsung bertolak menemui warga terdampak. Padahal, untuk menuju ke lokasi bencana, rute yang dilewati banyak yang rawan terjadinya longsor.
Tak sampai disitu, pasca amblasnya jalan, keesokan harinya Merlan langsung menemui Kepala BWS Sulawesi II Gorontalo untuk menyerahkan proposal perbaikan fasilitas yang rusak akibat bencana.(*)
Sumber: https://hargo.co.id/berita/layanan-kesehatan-sudah-dinikmati-1-800-warga-bukti-bunga-desa-bukan-pencitraan/