Bone Bolango – Calon Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli diserang dengan sentimen adat yang mengatakan perempuan tidak bisa memimpin dalam adat Gorontalo.
Namun, Merlan justru menjawabnya dengan kinerja yakni membangun Kantor Dewan Adat di Bone Bolango.
Dengan demikian isu yang kerap membenturkan peran perempuan sebagai pemimpin dengan adat Gorontalo terpatahkan.
Dalam Pilkada Bone Bolango tahun ini, Merlan memang menjadi satu-satunya kandidat perempuan.
Namun, Merlan menegaskan bahwa dalam adat Gorontalo tidak ada aturan bahwa perempuan tidak bisa jadi pemimpin.
“Saya satu-satunya calon bupati perempuan yang selalu mereka bilang bahwa sesuai adat perempuan tidak bisa jadi pemimpin, padahal itu tidak pernah ada di dalam adat itu sendiri,” kata Merlan dalam debat perdana Pilkada Bone Bolango 2024.
Dia menegaskan bahwa salah satu komitmennya jika terpilih nanti ialah melestarikan adat istiadat dan kebudayaan di Bone Bolango.
Untuk itu, Merlan telah membuktikannya dengan membangun Kantor Dewan Adat di wilayah tersebut.
“Selama lembaga adat berdiri di Bone Bolango, tidak ada satupun yang peduli bagaimana mereka bisa punya kantor,” ucapnya.
“Setelah saya jadi Bupati, maka kemarin saya sudah meresmikan satu ruangan untuk jadi kantor dewan adat di Kabupaten Bone Bolango,” lanjutnya.
Kantor dewan adat didirikan untuk menghormati tradisi lokal sekakigus membuka kesempatan bagi perempuan untuk lebih terlibat dalam praktik-praktik pelestarian adat di Bone Bolango.
Nantinya, kantor adat itu juga akan menjadi pusat pelatihan dan diskusi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh adat, pemuda, dan kaum perempuan.
Semua itu dilakukan agar bisa memahami adat istiadat sekaligus memperluas makna kebudayaan lokal.
Jadi intinya, dengan hadirnya Kantor Adat itu, masyarakat Bone Bolango bisa lebih menghargai tradisi lokal dengan pandangan yang lebih terbuka dan dinamis.
Sumber: https://dulohupa.id/merlan-uloli-jawab-isu-perempuan-tak-bisa-jadi-pemimpin-sesuai-adat/