Hargo.co.id, GORONTALO – Meski kerap dihujat dan fitnah oleh kubu lawan, calon Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli hanya bersabar.
Bagi Merlan Uloli, hujatan dan fitnah yang ditujukan kepadanya merupakan tantangan dan ujian yang selalu dihadapinya di kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Pun begitu, Merlan tak akan tinggal diam apabila hujatan dan fitnah kepada kaum perempuan sudah sangat berlebihan. Dia tak mau, harga diri kaum perempuan di Bone Bolango diinjak-injak.
“Tapi, jangan sampai menjegal langkah kaum perempuan untuk berkontribusi bagi daerah. Kalau sudah sampai disitu, maka hanya ada satu kata, lawan,” tegas Merlan Uloli.
Hujatan dan fitnah kepada Merlan, banyak diumbar kubu lawan saat kampanye. Diantaranya, gegara dipimpin perempuan, Bone Bolango dilanda bencana alam. Bukan cuma itu, status Merlan sebagai singel parent pun dijadikan bahan kampanye.
Hujaman fitnah dan hujatan itu, tak digubris oleh Merlan. Dia hanya menyerahkan kepada masyarakat untuk menilainya.
“Biar saja masyarakat yang menilai dengan apa yang sudah saya lakukan ketika mendapat mandat untuk melanjutkan kepemimpinan Pak Hamim Pou sebagai Bupati Bone Bolango,” kata Merlan.
Merlan sendiri ketika mendapat amanah untuk memimpin Bone Bolango, sudah banyak membuat terobosan. Diantaranya, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat lewat program bupati ngantor di desa atau yang disingkat Bunga Desa, menurunkan angka kemiskinan, menaikkan pendapatan asli daerah (PAD), dan lain sebagainya.
Dengan gebrakan dan inovasi yang dilakukan, Merlan pun dianugerahi banyak penghargaan baik tingkat lokal, hingga nasional. Contohnya seperti dana insentif fiskal (DIF) yang dibutuhkan banyak daerah lantaran berkurangnya dana transfer ke daerah.
Merlan Uloli juga berhasil membawa pulang piala Adipura ke Bone Bolango dan yang paling utama adalah predikat atau opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dalam pengelolaan keuangan daerah.